IMROEE | Insomnia Mematikan Bagi Para Pria. Itu adalah temuan sebuah studi besar yang melihat orang-orang yang mengeluh menderita insomnia kronis dan tidur kurang dari enam jam semalam.
Pria dengan insomnia memiliki kemungkinan lebih dari empat kali meninggal dibandingkan dengan pria yang “tidur nyenyak”, sebuah hasil studi yang dilakukan selama 14 tahun, diterbitkan hari Rabu (01/08/2010) oleh Journalsleep.org.
Studi ini juga menemukan bahwa pria dengan insomnia jika ditambahkan dengan penyakit hipertensi atau diabetes, pria-pria tersebut tujuh kali lebih mungkin meninggal dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita masalah tidur.
“Kami berharap menemukan sesuatu, tetapi kami terkejut dengan besarnya temuan ini,” kata kepala penelitian Dr. Alexandros N. Vgontzas, seorang profesor psikiatri di Penn State College of Medicine dan Hershey Medical Center di Hershey, Pennsylvania.
Insomnia kronis ditambah kurang tidur di kalangan perempuan tidak menimbulkan lebih banyak kematian di antara perempuan.
Studi ini tidak menjelaskan mengapa, tetapi Vgontzas mengatakan, ia melihat dua kemungkinan: Insomnia di kalangan wanita mungkin kurang parah, atau studi tidak mengikuti wanita cukup lama. Studi ini mulai meneliti gejala pada wanita setelah penelitian terhadap para pria berjalan dan mengikuti perkembangan wanita-wanita tersebut hanya sepuluh tahun, bukan 14 tahun.
Penelitian ini dilakukan secara acak memilih 1.741 orang di Pennsylvania pusat, 1.000 wanita dan 741 pria, dengan usia rata-rata 50 tahun. Dari kelompok itu, perempuan 8 persen dan 4 persen pria mengeluh insomnia kronis dan tidur kurang dari enam jam ketika mereka diukur di laboratorium tidur.
Penelitian disesuaikan dengan beberapa faktor seperti usia, indeks massa tubuh, status merokok, penggunaan alkohol, depresi dan apnea tidur obstruktif.
Di antara orang-orang yang tidak menderita insomnia, 9 persen meninggal. Dari mereka yang mengeluh insomnia tapi tidur lebih dari enam jam, 13 persen meninggal. Di antara penderita insomnia yang tidur kurang dari 6 jam, 51 persen meninggal.
Studi sebelumnya telah menghubungkan pengaruh kurang tidur dengan masalah belajar dan masalah kemampuan daya ingat serta meningkatkan risiko terkena diabetes dan hipertensi.
Walaupun studi ini menempatkan mereka yang tidur enam jam atau lebih dalam kategori “tidur nyenyak”, American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan tujuh atau delapan jam tidur semalam. Vgontzas mengatakan bahwa enam jam ini digunakan untuk tujuan penelitian dan bukan berarti enam jam itu sudah cukup. (pagingdrgupta.blogs.cnn.com)
Insomnia Mematikan Bagi Para Pria | IMROEE
Pria dengan insomnia memiliki kemungkinan lebih dari empat kali meninggal dibandingkan dengan pria yang “tidur nyenyak”, sebuah hasil studi yang dilakukan selama 14 tahun, diterbitkan hari Rabu (01/08/2010) oleh Journalsleep.org.
Studi ini juga menemukan bahwa pria dengan insomnia jika ditambahkan dengan penyakit hipertensi atau diabetes, pria-pria tersebut tujuh kali lebih mungkin meninggal dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita masalah tidur.
“Kami berharap menemukan sesuatu, tetapi kami terkejut dengan besarnya temuan ini,” kata kepala penelitian Dr. Alexandros N. Vgontzas, seorang profesor psikiatri di Penn State College of Medicine dan Hershey Medical Center di Hershey, Pennsylvania.
Insomnia kronis ditambah kurang tidur di kalangan perempuan tidak menimbulkan lebih banyak kematian di antara perempuan.
Studi ini tidak menjelaskan mengapa, tetapi Vgontzas mengatakan, ia melihat dua kemungkinan: Insomnia di kalangan wanita mungkin kurang parah, atau studi tidak mengikuti wanita cukup lama. Studi ini mulai meneliti gejala pada wanita setelah penelitian terhadap para pria berjalan dan mengikuti perkembangan wanita-wanita tersebut hanya sepuluh tahun, bukan 14 tahun.
Penelitian ini dilakukan secara acak memilih 1.741 orang di Pennsylvania pusat, 1.000 wanita dan 741 pria, dengan usia rata-rata 50 tahun. Dari kelompok itu, perempuan 8 persen dan 4 persen pria mengeluh insomnia kronis dan tidur kurang dari enam jam ketika mereka diukur di laboratorium tidur.
Penelitian disesuaikan dengan beberapa faktor seperti usia, indeks massa tubuh, status merokok, penggunaan alkohol, depresi dan apnea tidur obstruktif.
Di antara orang-orang yang tidak menderita insomnia, 9 persen meninggal. Dari mereka yang mengeluh insomnia tapi tidur lebih dari enam jam, 13 persen meninggal. Di antara penderita insomnia yang tidur kurang dari 6 jam, 51 persen meninggal.
Studi sebelumnya telah menghubungkan pengaruh kurang tidur dengan masalah belajar dan masalah kemampuan daya ingat serta meningkatkan risiko terkena diabetes dan hipertensi.
Walaupun studi ini menempatkan mereka yang tidur enam jam atau lebih dalam kategori “tidur nyenyak”, American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan tujuh atau delapan jam tidur semalam. Vgontzas mengatakan bahwa enam jam ini digunakan untuk tujuan penelitian dan bukan berarti enam jam itu sudah cukup. (pagingdrgupta.blogs.cnn.com)
Insomnia Mematikan Bagi Para Pria | IMROEE
No comments
Post a Comment